Petuah Pendiri Muhammadiyah

Selasa, November 06, 2012



Setelah sekian lama aku ga baca buku yang sekiranya bermanfaat buat aku akhirnya hari Sabtu kira-kira lima minggu yang lalu ._. aku mutusin buat pergi ke perpus sekolah tercinta yang selama ini cuma buat tepat nonton video kalo misalnya laptop tiba-tiba abis batre.
Sebenernya udah lama banget aku pengen ke perpus buat baca apa engga minjem buku aja gitu. Abis dari pertama kali sekolah disini aku ga rasanya ga pernah baca ataupun minjem buku yang bener-bener pengen aku baca selain buat referensi tugas. Aku suka ngajakin temenku tapi mereka malah bilang aku sok rajin, padahal aku mau ngajak mereka buat baca sesuatu yang berguna. Ga cuma baca novel remaja yang menurut aku ga ada gunannya dan cuma bikin kita berkhayal ga karuan. Aku suka baca novel romantis tapi ga suka novel remaja yang ceritanya norak gitu. Mending baca autobiografi atau cerita tentang perjalanan hidup seseorang.

Akhirnya hari Sabtu itu aku pergi ke perpus dan minjem satu novel yang ada di lemari khusus yang dikunci. Disitu emang banyak buku-buku yang menurut aku bagus. Mungkin, karna itu juga lemarinya dikunci jadi ga bisa sembarangan minjem.
Aku yang udah liat-liat akhirnya mutusin buat minjem novel “Sang Pencerah” dari Akmal Nasery Basral yang nyeritain tentang Kiai Haji Ahmad Dahlan atau yang dulu pas kecil dipanggil Darwis yang jadi pendiri organisasi masyarakat terbesar di Indonesia sekarang, Muhammadiyah. Novel ini hasil trans-skip dari skenario dari film yang berjudul sama.

Pas film ini lagi tayang di bioskop-bioskop aku banyak denger komentar kalo film ini bagus dan sangat mendidik. Berhubung disini ga ada bioskop jadi aku ga bisa nonton dan aku emang males buat beli CD bajakannya lebih milih buat baca novelnya. Menurut aku, baca novel itu lebih nyenengin dari pada nonton filmnya. Di novel ceritanya lebih detail dan lebih berasa.

Novel ini nyeritain tentang perjalanan awal Kiai Haji Ahmad Dahlan yang pengen ngerubah tradisi orang Jawa yang suka mewajibkan suatu kegiatan yang masuk dalam tradisi dengan alasan agama. Karna keberaniannya buat mengkritik tentang tradisi yang ada itu Kiai Dahlan sering dianggap keluar batas dan jadi omongan kiai-kiai yang ada di Kauman. Sampe saatnya pas Kiai Dahlan ngusulin buat benerin arah kiblat Masjid Gedhe yang agak melenceng tapi malah ditolak mentah-mentah sama kiai-kiai yang ada disana terutama Kiai Penghulu. Kiai Penghulu yang emang sentimen banget sama Kiai Dahlan akhirnya nyuruh orang-orang buat bongkar paksa langgar punya Kiai Dahlan yang merupakan langgar turunan dari bapaknya itu.
Ga cuma itu, Kiai Dahlan yang emang nyentrik banget dan lain dari pada kiai yang ada pas jaman itu. ngajarin murid-muridnya belajar pake nyanyi sambil main biola. Dan karna itu juga beliau dibilang sama orang sekampung sebagai kiai kafir. Ckckck.
Lebih parah lagi pas Kiai Dahlan mulai ikut Budi Utomo buat belajar berorganisasi. Beliau malah dibilang kiai gila sampe kiai murtad. Ckckck. Parah banget kan yah? Orang mau berbuat baik ko malah dihujat begitu?

Dari belajar berorganisasi di Budi Utomo akhirnya Kiai Dahlan punya ide buat bikin sebuah perserikatan Islam yang tujuannya untuk memajukan masyarakat dalam bidang pendidikan dan sosial, ga cuma agama.
Akhirnya setelah bersusah payah nyari anggota dan minta tolong sama Budi Utomo buat masalah izin ke pemerintah Belanda, Muhammadiyah pun terbentuk. Setelah dapet persetujuan dari Kiai Penghulu yang tadinya ga setuju karna mikir Kiai Dahlan bakalan jadi resident yang bakalan ngambil kuasanya. Padahal beliau salah baca, Kiai Dahlan itu sebagai president di Muhammadiyah yang pengen dia bentuk. Kekeke.

Nah… mungkin itu aja kilasan dari aku tentang novel “Sang Pencerah” ini. Sebenernya aku bukan mau kasih sinopsis atau semacemnya tapi cuma mau post kutipan-kutipan dari novel ini yang menurut aku bagus banget dan mencerahkan membacanya kekeke. Nah… ini dia kutipan-kutipannya:

“ Tapi bukankan Islam mengajarkan bahwa semua manusia itu sama dan yang membedakannya hanyalah takwa kepada Allah.” – Darwis

“Sejak kecil bapak sudah belajar ilmu agama kepada Beliau sehingga tidak punya banyak waktu untuk berandai-andai.” – K.H. Abu Bakar

“Mengapa untuk mengadakan yasinan 40 hari seorang anggota keluarga yang sudah wafat, anggota keluarga yang masih hidup harus meminjam uang kepada orang lain? Apakah itu tidak memberatkan bagi yang masih hidup? Apakah hal ini memang diajarkan Kanjeng Nabi Muhammad panutan umat manusia?” – Darwis

“Iya, ya, orang mau pergi ke rumah Allah kok, malah disepelein. Padahal kerjaan mereka cuma mabuk-mabukan…” – Pono

“Tapi aku rasa Islam tidak diturunkan Allah untuk membuat berat umat seperti itu.” – Darwis

“Tapi jika id hatimu selalu timbul keinginan untuk membantu orang, meringankan beban orang, Allah akan selalu mengalirkan rezeki kepada orang yang selalu membantu makhluk Allah lainnya.” – K.H. Abu Bakar

“… seharusnya Islam itu membawa kedamaian bagi sesama.” – Kiai Hamid

“Uang buat pembuatan sesajen itu bisa hasilnya jadi akan lebih jelas.” – Darwis

“Tidak semua hal yang belum kamu ketahui itu bisa ditanyakan di depan umum.” – K.H. Abu Bakar

“…, menghayati Qur’an itu harus pakai hati, jangan cuma pakai akal.” – K.H. Abu Bakar

“Islam adalah jalan manusia menuju selamat.” – Syaikh Ahmad Khatib

“… kita tidak bisa memulai sesuatu dengan tergesa-gesa.” – Kiai Fadlil

“Betapa indahnya dunia kanak-kanak yang masih terbebas dari dosa.” – K.H. Abu Bakar

“Tidak pernah dilakukan bukan berarti tidak boleh.” – K.H. Ahmad Dahlan

“Sehingga dari dua pilihan yang kemungkinan itu aku memutuskan untuk tetap bertahan pada apa yang aku yakin benar, bukan mengikuti keinginan mayoritas yang sudah aku yakin tidak benar.” – K.H. Ahmad Dahlan

“Allah membenci sikap pengecut dan munafik. Sebaliknya Allah menyukai keberanian karena keberanian itu adalah inti jihad.” – K.H. Ahmad Dahlan

“Mereka akan semakin tegar jika ada kau di samping mereka bukan meninggalkan mereka di tengah kesulitan.” – Mas Saleh

“Tapi jarum sejarah tidak bisa diputar, dan Islam tidak mengizinkan penganutnya untuk berandai-andai yang akan mendatangkan penyesalan.” – K.H. Ahmad Dahlan

“Al islamu mahjubun bil muslimin artinya Islam itu tertutup oleh kelakuan umat Islam sendiri.” – Syakirh M. Abduh

“Baju itu hanya pakaian luar. Pakaian dalam itu tetap hari kita yang bersih.” – K.H. Ahmad Dahlan

“Yang penting kunci belajar itu harus berpikiran terbuka dan beprasangka baik kepada siapapun.” – K.H. Ahmad Dahlan

“Sikap dan tindakan kita adalah cerminan hati kita, menunjukkan apa yang kita pikirkan.” – Mas Noor

“Mungkin aku terlalu sederhana dalam memandang hidup ini sehingga orang-orang tidak bisa menerima apa-apa yang aku lakukan atau usulkan.” – K.H. Ahmad Dahlan

“Hidup berjalan menurut apa yang kita pikirkan, bukan sebaliknya.” – Walidah

“Kalau semua hal kita ketahui dengan pasti kondisinya, kita tidak akan pernah belajar.” – Walidah

“Disiplin memang membutuhkan waktu lebih lama sebelum menjadi kebiasaan sehari-hari” – K.H. Ahmad Dahlan

“Muhammadiyah bukan agama. Tidak ada maksud Muhammadiyah untuk menyebarkan keyakinan agama sendiri. Muhammadiyah sebagai perkumpulan justru akan menerima orang-orang dari berbagai kalangan dan mahzab, sepanjang mau terus mencontoh kehidupan Kanjeng Nabi SAW.” – K.H. Ahmad Dahlan

“Manusia selalu punya keinginan untuk menguasai orang lain dan lingkukan sekitarnya, merusak dan engga dipersalahkan setelah kerusakan itu terjadi.” – K.H. Ahmad Dahlan

“Kadang manusia lebih memilih melindungi kewibawaannya daripada mempertanyakan untuk apa fungsi kewibawaan itu bagi dirinya.” – Kiai Penghulu Kamaludiningrat

“Hidup ini singkat dan hanya sekali, manfaatkan tidak hanya untuk kepentingan sendiri.” – K.H. Ahmad Dahlan

“Tidak mungkin Islam lenyap dari seluruh dunia, tapi tidak mustahil Islam hapus dari negeri kita ini.” – K.H. Ahmad Dahlan

Oke, mungkin Cuma itu yang bisa aku bagi dari hasil apa yang aku baca. Semoga menginspirasi temen-temen buat makin rajin baca yaaah! Baca kan gudangnya ilmu. Kalo ada waktu sempetin buat baca sesuatu, apa pun itu. Dari baca kita tau banyak hal. ^^

Sekian dari aku. Hope you guys enjoy it! Bye~~~

You Might Also Like

0 komentar