The K2 dalam HI
Selasa, Januari 17, 2017
Sebagai mahasiswa Hubungan Internasional (HI) yang berusaha untuk
menjadi mahasiswa dengan gelar tersebut selalu berusaha untuk
menerapakan apa yang didapat di kelas dalam kehidupan sehari-hari. Salah
satu contohnya adalah untuk menganalisa kejadian yang berada di sekitar
dalam kacamata HI, drama ini salah satu contohnya. Di akhir drama ini,
setelah sepanjang cerita berpikir, ternyata drama ini terasa sangat HI.
Ketika politik begitu kental nuansanya dalam drama ini. Tidak hanya
dari dunia politiknya sendiri yaitu antara para calon Presiden, Anggota
Kongres Park dan Anggota Kongres Jang yang berusaha memenangkan hati
rakyat untuk menjadi kepala negara. Tetapi antara Choi Yoo Jin dan juga
adikknya Choi Sung Won yang berselisih untuk kekuasaan di JB Grup.
Dimana semuanya terbagi menjadi dua kelompok yang bekerja sama dan
mendukung salah satu calon demi tercapainya tujuan yang dimaksud.
Ya, ini sangat politik-ekonomi dan juga realis. Saling menyokong. Dorongan politik yang memanfaatkan
daya ekonomi dan kekuatan politik untuk pencapaian kekuasaan ekonomi.
Untuk menjadi presiden dibutuhkan dana besar untuk menarik ‘pendukung’
menyebabkan timbulnya penggelapan di sana-sini. Serta, demi menguasai
perusahaan memaksimalkan jaringan yang dimiliki oleh politikus. Keduanya
beriringan dan saling mengisi. Tanpa sinergi yang baik salah satu akan
lemah. Terlihat di akhir cerita ini.
Selain itu, tercemin deskripsi manusia
menurut Morgenthau bahwa manusia cenderung memiliki kecurigaan satu sama
lain dan selalu berusaha mengamankan diri sendiri terlebih
kepentingannya. Entah sudah berapa lama seseorang bekerja sama dengan
yang lainnya, CEO JSS dapat dengan mudah berpihak ke sisi lain di saat
genting dan rela mengakhirnya hidupnya sebagai pengganti
pengkhianatannya terhadap Yoo Jin. Begitu pula, arogansi dari Sekretaris Choi Yoo Jin, Kepala Kim dalam usaha pembunuhan terhadap Anna menunjukkan ketakutan akan kehadiran sosok lain di dekatnya, dianggap membahayakan. Curiga, Kebencian terhadap Jae Ha merupakan interretasi dari merasa terancamnya ia akan kehadiran Jae Ha dan kedekatannya terhadap Choi Yoo Jin sampai ia melakukan hal yang tidak diperintahkan oleh atasannya.
"Tidak ada teman yang abadi, yang ada hanya kepentingan."
Sebuah kalimat yang sangat familiar bagi mahasiswa HI.
Penggambaran
kalimat ini jelas dalam drama ini. K2 yang menjadi agen ganda demi
kepentingannya sendiri untuk menyelamatkan hidup Anna yang telah mengisi
hatinya. Jang Se Joon yang selama ini mencampakkan Anna, demi kebaikan
Anna sendiri. Choi Sung Won yang rela menembak noona-nya sendiri
karena ketamakkannya akan akses terhadap Cloud Nine. Meninggalkan yang
lainnya demi menyelamatkan diri dari bom yang ia aktifkan sendirinya.
Bom yang ternyata tidak dapat dihentikan dan Anggota Kongres Park tidak
memberitahunya tentang hal itu.
Di sisi lain, drama ini pun memiliki sisi konstruktivisme. Dimana adanya interaksi saling mempengaruhi antara agen terhadap sistem
dan sistem terhadap agen. Choi Yoo Jin bisa menjadi seorang yang begitu
menyeramkan, tanpa belas kasih, bukan tanpa sebab melainkan kondisi
yang ia temukan di masa lalu. Melihat Uhm Hye Rin menemuni ajalnya namun
tak dapat membantu membuatnya berhati beku dan bertindak seperti apa
yang dilakukan ayahnya. Sampai ia memutuskan untuk membuat semuanya
seakan-akan adalah perbuatannya dan lingkungan sekitar mempercayainya.
Sampai akhir hidupnya ia tetap dianggap sebagai dalang dari kematian
ibunda Anna. Begitu Sung Won yang dari luar nampak seperti lelaki
berhati hangat yang murah senyum, tetapi ternyata begitu ambisius dan
egois tidak hanya karena kepentingannya namun juga karena lingkungan
konglomeratnya yang menjadikannya seperti itu. Di akhir, hilangnya dua
orang dalam cerita ini memperngaruhi cerita tersebut secara drastis.
Kebenaran terungkap dan antagonis lainnya pun dihabisi perannya dalam
cerita.
Untuk kajian HI-nya cukup sampai situ saja. Di
bawah ini akan menjadi komentar ala reviewer. Tapi entalah akan jadi
seperti apa ㅎㅎㅎ.
Alur cerita yang dihadirkan di dalam drama ini
sungguh baik. Cukup rumit tapi tak membuat berpikir banyak. Terjalin
begitu rapi sampai akhir. Menyambungkan titik satu ke titik lain tanpa
terduga bahwa keduanya saling berkaitan. Cantik!
Begitu pula dengan kombinasi yang pas antara gendre drama yang sesungguhnya, action dam
butiran romansa antara Jae Ha dan Anna. Jalinan kasih keduanya begitu
manis, tidak berlebihan namun meluluhkan hati dan membuat iri para
penonton. Keduanya begitu cocok bersama. Keduanya begitu terlihat chemistry-nya. Dan sangat menyenangkan saat scene manis di antara keduanya tidak dijadikan jembatan penghubung antar episode.
Plot
yang bagus. Kombinasi jenis cerita. Lalu, kehadiran pemain yang begitu
menyegarkan mata, berpenampilan apik tidak hanya aktingnya namun juga
fisiknya. Mulai dari pasangan Jae Ha-Anna yang begitu serasi, tampan dan
cantik. Ayah Anna, Anggota Kongres Jang, yang masih terlihat rupawan
dan cocok untuk figur seorang politikus, yang juga pasti saat mudanya
lebih dari itu. Paman Anna, Choi Sung Won, yang juga rupawan dengan
senyum hangatnya yang mampu memperdaya Anna. Dan beberapa pegawai JSS
yang juga terlihat menyenangkan hati para gadis. Ya, patut dimaklum jika
yang tertulis hanya para lelaki, karena yang menulis pun wanita dan
masih normal dan memiliki mata yang cukup baik untuk hal iniㅎㅎㅎ.
Tetapi
untuk akting pemeran Choi Yoo Jin patut diacungi jempol. Menjadi
antagonis dari yang paling antagonis. Dengan mata melotot begitu besar
dan marah serta berteriak begitu sering, cukup penasaran tidak kah ia
lelah begitu? Kemampuan Ji Chang Wook berakting dalam genre ini tanpa
pemeran pengganti pun pencapaian yang baik. Dianugrahi wajah tampan
dengan kemampuan bela diri yang baik serta bentuk tubuh yang
proporsional, drama berikutnya darinya pun akan menjadi sesuatu yang
ditunggu.
Meski
begitu, beberapa bagian dari drama ini menimbulkan beberapa pertanyaan.
Dapat dimengerti bahwa ini adalah drama, cerita yang dibuat dengan
pemeran utama yang pasti tidak mungkin dihilangkan sebelum bertemu
akhirnya. Tetapi agak mengherankan melihat Jae Ha yang kerap kali
terluka sana-sini namun masih bisa memberikan perlawanan dan
perlindungan maksimal. Sebegitu hebatkah karakter Jae Ha? Sampai pasca
operas pengangkatan peluru di perutnya pun masih bisa menyelamatkan Anna
dari Cloud Nine walaupun telah dipukuli berkali-kali dan ditembak.
Dan
entah mengapa merasa sedikit janggal dengan 'menjadi normal'-nya Anna.
Dimana ia dapat berinteraksi dengan begitu baik dengan sekitar tanpa
takut padahal dikatakan bahwa ia memiliki phobia terhadap aktifitas
sosial. Terlihat seperti ia tak punya masalah. Dan entah mengapa pula,
merasa bahwa framing yang ditimbulkan di awal adalah Anna
cenderung tidak normal kejiwannya, gila, sampai ia perlu diasingkan dan
sebegitunya ia pun berusaha untuk lari dengan kondisi yang ya, seperti
terlihat gila. Namun cantik.
Ya seperti itulah drama ini, dalam cara pandang seorang mahasiswa HI yang bertingkah seperti reviewer.
Drama
ini nampaknya telah masuk dalam daftar drama kesukaan. Ini bukan
romansa namun memberikan nuansa romansa yang begitu lembut dan dapat
dinikmati tanpa merasa muak, bahkan sampai akhir.
Akhir
yang bahagia untuk semua orang. Bahkan untuk Jang Se Joon dan Choi Yoo
Jin yang tidak pernah akur namun akhirnya menemui ajalnya bersama dalam
kehangatan dan penuh kasih, berharap menjadi pasangan di kehidupan
berikutnya. Penulis mengibaratkan hubungan keduanya sebagai hubungan
cinta dan benci yang bedanya begitu tipis. Para antagonis pembuat
keributsn juga menemui akhir hidupnya secara paksa. Namun menunjukkan
sisi mengagumkan dari Kepala Kim saat memegang piston. Dan... tentunya
Jae Ha dan Anna hidup dalam bahagia di antara keduanya.
0 komentar