Kata yang Menginspirasi dari Seorang CT
Sabtu, Februari 23, 2013
Ketika sebuah keterpaksaan yang menghasilkan sangat banyak ilmu yang dapat dipetik.
Yaa, libur tahun baru kemarin saya pulang ke rumah orang tua di Tangerang dan sebelum kembali ke tanah kelahiran Mama, saya pun disarankan untuk baca autobiografinya Chariul Tanjung oleh Papa. Ini adalah salah satu efek akibat Papa yang frustasi meminta abang saya untuk buat baca buku ini namun tidak disentuh sedikit pun dan akhirnya saya yang menjadi target selanjutnya.
Well, saya gak tau sama sekali siapa si Chairul Tanjung itu dan saya cuma tahu beliau ini dari iklan bukunya yang sering muncul di TV saat promosi. Dan gak disangka beliau ini adalah orang terkenal dan berpengaruh dan juga pemilik Bank Mega, Trans TV serta Carefour. Saya baru tahu itu setelah baca buku ini. Beliau ini orang hebat yang tidak gila ketenaran dan sangat anti untuk dipublikasikan kehidupan pribadinya. Namun, beliau sangat menginspirasi bukan hanya dari kesuksesannya yang ia rintis dari daerah kumuh di pinggiran ibu kota tetapi juga kata-kata beliau yang sangat mengilhami kehidupan masyarakat sekarang ini. Tidak hanya mengeluhkan keadaan bangsa yang sedang seperti ini tapi beliau juga memberikan jalan keluarnya. Super sekali!
Berikut ini adalah kutipan dari autobiografi beliau yang sangat menginspirasi saya:
"Enterepreneuship itu bisa dilahirkan, bukan diturunkan."
"...pengusaha yang mau maju tetap harus mengembangkan moral dan etika."
"Agar bisa keluar dari jembatan kemiskinan, pendidikan merupakan jalan yang harus ditempuh dengan segala daya dan upaya." - Orang tua Chairul Tanjung
"Kunci kesuksesan adalah jaringan dan kepercayaan yang disertai dengan semangat."
"Biarlah saya yang bekerja dan semua teman berhak menerima hasilnya."
"Namun, dari situ saya petik pelajaran yang sangat berharga yang tidak akan pernah lupa sampai kapan pun. Betapa jahatnya politik."
"Salah satu kuncinya sederhana, hargai adat istiadat yang berlaku di daerah setempat." - Anwar Anas, Gubernur Sumatera Barat
"Maka, saya sangat benci kemiskinan. Tolong tanamkan itu di kepala dan batin kamu juga..."
"Pelajaran harus terus diberikan agar semua bisa memahami bagaimana sebuah peraturan, visi, dan misi ditegakkan dan dipastikan berjalan."
"Bilakah kejujuaran sudah tertanam pada diri seseorang, dengan sendirinya semua akan berjalan tanpa perintah bahkan tidak perlu ada pengawasan berlebih."
"Memperjuangkan ideologi harus realistis, bukan sebuah harga mati. Membangun negeri dan membaktikan diri tidak serta-merta harus memaksakan kehendak atas sistem yang sedang berjalan, tidak matang dan serampangan malah mengganggu stabilitas. Banyak cara bisa dilakukan..."
"Membaca filosofi berarti membaca situasi, membaca yang tersirat di balik yang terlihat."
"... Tidak peduli kalian anak siapa, bapak kalian apa, karena di hadapan Tuhan kita semua sama." - Mas Yan, Guru teater CT
"Itulah proses membangun demokrasi, proses belajar menyampaikan sesuatu, suka tidak suka, cocok tidak cocok. Gelas kosong ya, gelas kosong bukan disebut setengah penuh atau setengah kosong. Gelas kosong, ya, harus dibilang gelas kosong." - Mas Yan, Guru teater CT
"Tidak semua teman seserius saya memang, karena sebagian dari mereka telah terjebak pada selera kebangkitan hormon remaja, pacara, dan ini salah satu pemecah konsentrasi belajar."
"Kebijaksanaan sejak dari hati dan pikiran, tidak hanya diucapkan. Rasakan, pikirkan, ucapkan, baru tindakan. Bila kita bijak dalam berpikir, maka tindakan tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tapi juga untuk orang lain."
"Manusia menjadi tinggi karena publikasi, saat sudah begitu rasa sakit saat jatuh menjadi tak terperi."
"Kehormatan kita adalah kepribadian kita, saat kepribadian saja tak punya, tak akan mungkin punya kehormatan." - Mas Yan, Guru teater CT
"Kesempatan tidak hanya dicari, tapi juga diciptakan."
"Berbagai perubahan merupakan hasil kerja sama semua, bukan kerja satu orang saja."
"Kepedulian dan berbagi bentuk pengabdian terhadap masyarakat tidak harus menunggu hingga dewasa, tetapi bisa dimulai sejak muda untuk mengasah sensitifitas kita terhadap permasalahan dalam kehidupan masyarakat."
"Bagi saya gelar tidak terlalu penting, yang utama adalah ilmunya."
"Utang kita kepada rakyat adalah memberantas kemiskinan karena fenomena zaman kolonial. Jadi, kalau sudah merdeka masih ada kemiskinan, sadar atau tidak, kita masih meneruskan pola struktur ekonomi kolonial karena negara kita sangat kaya luar biasa."
"Buku merupakan jendela dunia, minat membaca merupakan sebuah proses membuka jendela tersebut, lantas melihat dunia. Mencerdaskan."
"Merupakan pembiaran dan kejahatan kemanusiaan apabila mereka dibiarkan miskin di kemudian hari dan salah satu alat utama meretasnya adalah dengan pendidikan."
"Meski begitu, kami sepakat untuk benar-benar medayagunakan kemampuan diri untuk membangun negeri. Toh, besaran harta tidak akan berguna di akhirat nanti, melainkan distribusi harta tersebut yang membawa manfaat bagi orang banyak."
"Sahlah, hidup tak semata memorbiia dan melayang berlama-lama di dalamnya. Yang penting adalah bagaimana langkah ke depan dengan tidak mengulangi berbagai kesalahan di masa depan."
"Tidak peduli sebesar apa pun jada dia terhadap perusahaan, saat dia mencuri berarti kriminal dan semua jasa tersebut akan dihilangkan begitu saja, tidak terhitung."
"Sekarang ini sangat mudah mencari dan mendapatkan orang berkualitas dalam pekerjaan, tapi cukup sulit mencari yanng memiliki intergritas dan kejujuran sementara hal ini merupakan parameter utama bagi karyawan di seluruh perusahaan."
"...memanfaatkan jabatan di luar perusahaan demi kepentingan keuntunga perusahaan sama sekali tidak berlaku."
"Prinsipnya, apabila mengejar urutan, berarti kami harus lebih cepat dari pada yang lain."
"...kemenangan bukanlah prioritas utama dalam suatu perlombaan, tapi juga dapat menjadi pengalaman dan motivasi."
"Entaslah keluarga kalian dari belenggu kemiskinan dan pimpin saudara sebangsa kalian lainnya untuk melakukan hal yang sama."
"Berilah masa depan dengan harga sekarang."
"Padahal bagaimana kita bisa mendapatkan kehidupan di akhirat dengan baik tanpa lewat kehidupan yang baik di dunia."
"Kalau tidak menjadi juara, kalau tidak menjadi yang pertama, kalau tidak dilakukan oleh ahlinya, sebaiknya lupakan, tidak perlu dilanjutkan."
Banyak sekali bukan, kata-kata yang sangat menginspirasi dari beliau yang lebih sering dipanggil CT ini? Diharapkan bukan hanya CT seorang Indonesia yang nasionalis namun realistis dan langsung melakukan perubahan untuk bangsa menuju arah yang lebih baik tapi juga akan ada CT-CT yang lain yang akan melakukan hal yang sama mungkin malah lebih baik lagi. Mari berdoa dan menunggunya bersama.
0 komentar